Tampilkan postingan dengan label Budidaya Patin. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Budidaya Patin. Tampilkan semua postingan

Cara Budidaya Ikan Patin Di Kolam Tembok Terbaru

20.52 Add Comment


Cara Budidaya Ikan Patin Di Kolam Tembok-Pengetahuan tentang cara budidaya ikan patin yang baik di kolam tembok di butuhkan untuk membekali diri sebelum mulai terjun ke usaha budidaya ikan patin, cara budidaya ikan patin di kolam tembok yang akan kami uraikan di bawah ini tidak lah terlalu sulit untuk di praktikan, dengan artikel ini di harapkan masyarakat indonesia bisa lebih berani untuk memulai usaha di banding harus tetap bekerja sebagai kariawan. Usaha budidaya ikan patin sangatlah menjanjikan, mengingat ikan patin adalah produk konsumsi yang selalu habis, jadi permintaan pasar akan ikan patin juga tidak pernah berkurang setiap harinya, malah cenderung meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk di indonesia.

Berikut adalah tahapan cara budidaya ikan patin di kolam tembok :

Persiapan kolam tembok, cara budidaya ikan patin

Anda bisa membuat kolam tembok mengguakan bahan matrial semen dan batu bata, buat setinggi 1,3 meter dengan panjang dan lebar di sesuaikan dengan lokasi, tidak ada ukuran pasti untuk membuat kolam tembok, lengkapi kolam dengan pipa pembuangan untuk memudahkan saat proses panen. Bagi anda yang telah memiliki kolam tembok, langkah selanjutnya adalah membersihkan kolam dari kotaran dan bakteri yang ada, setelah itu keringkan terlebih dahulu. Setelah itu masukan air setinggi 50 cm, Tebarkan kalium permaganat secukupnya ke dalam kolam dengan merata, Kalium permanganat tersedia sebagai serbuk maupun larutan berwarna violet. Kalium permanganat (KMnO4) merupakan alkali kaustik yang akan terdisosiasi dalam air membentuk ion permanganat (MnO4-) dan juga mangan oksida (MnO2) bersamaan dengan terbentuknya molekul oksigen elemental. Oleh karena itu, efek utama bahan ini adalah sebagai oksidajamur.Bahan ini diketahui efektif mencegah flukes, tricodina, ulcer, dan infeksi jamur. Setelah itu diamkan kolam hingga 3 sampai 5 hari.

Penebaran benih, cara budidaya ikan patin

Yang perlu di perhatikan pada saat penebaran benih ikan patin adalah tingkat padat tebarnya, sesuaikan jumlah ikan dengan volume kolam menggunakan asumsi berikut ini, ( per 1 m kubik, di isi dengan benih sebanyak 25 sampai 30 ekor ikan patin ). Tebarkan benih ikan patin di pagi atau sore hari agar suhu tidak terlalu panas, terlrbih dahulu campur air kolam ke dalam plastik wadah benih ikan patin secara perlahan, diamkan hingga 10 menit. Hal itu bertujuan agar benih ikan patin bisa beradaptasi dengan air yang baru, cara ini efektif untuk menghindari benih ikan patin stres saat di pindahkan ke kolam, setelah itu buka plastik dan condongkan ujung plastik ke kolam, biarkan benih lepas dengan sendirinya.

Pemberian pakan, cara budidaya ikan patin

Untuk pemberian pakan ikan patin pada saat awal tebar, gunakan pellet terlebih dahulu, anda bisa menggunakan Pakan alternatif sebagai campuran setelah ikan berumur 2 bulan. Pakan di berikan 2x dalam sehari, di waktu pagi dan sore hari, berikan pakan sebanyak 3-5% dari bobotnya, asumsi perhitunganya adalah, ambil bobot rata-rata dari 10 ikan sebagai sampel, kalikan dengan jumlah keseluran ikan, lalu kalikan 3,4, atau 5%, timbang ikan sebagai sempel setiap 2 minggu sekali untuk menyesuaikan kebutuhan pakan. Tebarkan pakan ke 3 sisi kolam, ujung kanan, tengah, dan kiri, tebarkan secara berurutan, bisa kanan dulu, tunggu hingga habis, lalu pindah ke tengah, begitu seterusnya, hal ini bertujuan agar ikan patin selalu bergerak aktif, pergerakan tersebut bisa memaksimalkan pertumbuhan ikan patin.

Pencegahan penyakit, cara budidaya ikan patin

2 minggu pertama anda bisa menambah jumlah air sebanyak 20 cm, serta tambahkan probiotik, probiotik berfungsi sebagai dzat pengurai sisa makan dan kotoran, mengingat sisa makanan dan kotoran ikan patin yang mengendap di dasar kolam dapat berubah menjadi racun atau tempat tumbuhnya bakteri yang bisa menimbulkan penyakit pada ikan patin. Tambahkan air hingga ketinggian air mencapai 1 meter. Selalu kontrol kualitas air, jika air mengeluarkan bau yang tidak sedap, dan warnanya berubah menjadi hitam, segera lakukan penggantian air sebanyak 50 %.

Proses panen, cara budidaya ikan patin

Dalam waktu 3 sampai 5 bulan ikan patin sudah dapat di panen, pemanenan umumnya di lakukan dalam 2 tahap, tahap pertama adalah panen seleksi, proses panen yang di lakukan menggunakan jaring, ikan patin yang bobotnya sudah masuk dalam katogori siap jual di masukan dalam piber atau bak, kemudian ikan patin yang belum siap jual de satukan ke dalam satu kolam untuk di besarkan kembali sampai bobotnya masuk dalam kategiri siap jual.


Penyebab Kegagalan Budidaya Ikan Patin

05.13 Add Comment
https://lautlele.blogspot.com/2017/07/penyebab-kegagalan-budidaya-ikan-patin.html
Penyebab Kegagalan Budidaya Ikan Patin
Ada beberapa faktor yang menyebabkan gagalnya usaha budidaya ikan patin, diantaranya di karenakan kematian ikan patin dalam jumlah banyak, dan harga ikan tidak sesuai dengan biaya oprasional budidaya ikan patin.
Seperti yang terjadi di daerah sumatra, ikan patin milik kelompok petani tiba-tiba mati, kematian dalam jumlah besar di akibatkan oleh terkontaminasinya air oleh zat beracun yang terbawa aliran sungai akibat banjir.

Dikatakan Ramlan, Pemeliharaan ikan patin tersebut merupakan proyek yang didanai APBD Inhu tahun 2012 lalu.

Ikan patin keramba yang dikelola kelompok tani di desanya sangat banyak, semua pemeliharaan dalam bentuk keramba. Keramba tersebut telah disesuaikan dengan jumlah ikan yang akan dipelihara.

"Keramba berukuran 4x2 meter berjumlah puluhan, diisi dengan bibit ikan patin 500 ekor per kerambanya," terang Kades.

Kepala Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Dinas Peternakan Kecamatan Kelayang-Rakit Kulim Ardan mengatakan matinya ikan tersebut karena keracunan air, karena kualitas air disekitar itu tidak bagus.

"Musim penghujan selama ini menyebabkan kualitas air terganggu," jelasnya.

Disamping karena faktor air kurang bagus akibat banjir, juga karena aktivitas masyarakat didesa tersebut kurang terkontrol. seperti kegiatan merendam getah karet disungai padahal getak itu berbahaya.

Selain di karenakan keracunan, kematian dalam jumlah besar juga bisa di akbibatkan oleh penyakit, serta pertumbuhan ikan patin yang tidak sesuai, ikan patin yang sudah waktunya untuk di panen, tetapi ternyata bobotnya belum sesuai atau kerdil, hal ini bisa terjadi karena kesalahan teknis pada saat melakukan penebaran bibit, serta tingkat kepadatan ikan yang tidak sesuai dengan luas kolam.

waktu yang baik untuk menebar bibit ikan adalah sore atau pagi hari ketika matahari tidak terlalu panas, selain karena kesalahan pada saat penebaran dan tingkat kepadatan, pertumbuhan ikan patin yang tidak sesuai juga bisa di akibatkan karena pemilihan bibit yang asal-asalan dan kurang bagus.

Berikut tips untuk mencegah kematian ikan patin dalam jumlah besar, tips pemeliharaan ikan agar pertumbuhan ikan patin bisa lebih maksimal.

1. Penyortiran
Penyortiran di perlukan agar pertumbuhan dan asupan pakan pada ikan patin bisa merata, keterlambatan dalam melakukan penyortiran juga dapat berujung kematian pada ikan patin. Tidak di lakukanya penyortiran pada bibit ikan dapat mengakibatkan pertumbuhan ikan patin atau tidak merata, dengan kata lain ada yang besar ada juga yang kecil. Pertumbuhan tidak seimbang ikan yang lebih besar cenderung  mendominasi makanan, sedangkan ikan yang lebih kecil takut dan yang besar merajai akibatnya yang besar cepat besar dan yang kecil tetap kecil dan lambat besar, bahkan jika tidak bertahan ia tetap stress dan akhirnya mati.

2. Penggunaan Probiotik
Penggunaan Probiotik dalam sistim budidaya ikan patin juga sangat dianjurkan, apalagi jika budidaya ikan patin menggunakan kolam terpal atau tembok, probiotik memiliki fungsi untuk menguraikan ammonia, sisa makan, dan kotoran ikan patin yang mengendap di dasar kolam, dengan demikian sisa pakan dan kotoran di dasar kolam tidak berubah menjadi rajun yang mencemari air serta menumbulkan bakteri penyebab penyakit. Oleh karena itu dengan kita memberikan probiotik baik pada campuran pakan atau kolam sangat dianjurkan bagi pembudidaya ikan. Untuk Mencari probitik sekarang sudah banyak dijual di toko perikanan,  sudah banyak yang jual.

3. Alat penangkap terlalu kasar.
Penggunaan Alat tangkap yang terlalu kasar akan mengakibatkan ikan luka dan terinfeksi, sehingga bisa mengakibatkan kematian. Untuk itu apabila kita menggunakan alat tangkap seperti serok sebaiknya kita pilih yang berbahan lembut dan halus agar tidak melukai Ikan saat proses penangkapan atau penyortiran.

4. Vaksinasi.
Vaksinasi dilakukan untuk meningkatkan kekebalan dan daya tahan tubuh terhadap penyakit pada Ikan. Dengan melakukan vaknsinasi secara rutin 1 minggu sekali, berarti anda telah melakukan pencegahan tumbuhnya bakteri jahat di dalam kolam.

5.kebersihan lingkungan kolam
Kebersihan lingkungan kolam juga harus di perhatikan, apalagi pada saat ikan patin masih berukuran kecil, dengan memperhatikan kebersihan lingkungan kolam di harapkan tidak ada hama yang tinggal di lingkungan sekitar kolam, seperti ular, biawak dan lain sebagainya.

Inilah Pakan Alternatif Ikan Patin Selain Pellet

06.17 Add Comment
Pakan Alternatif Ikan Patin Selain Pellet
Penggunaan pakan pelet berkelanjutan hingga masa panen akan berdampak pada membengkaknya biaya produksi, sangat di rekomendadikan menggunakan pakan alternatif selain pellet agar keuntungan usaha budidaya ikan patin bisa maksimal.

Bagi para pemula yang terjun di dunia bisnis budidaya ikan patin, pemberian pakan pellet akan sangat memberatkan mereka, karena kebanyakan pemula hanya menggunakan modal seadanya, yang tidak tau pakan alternatif selain pellet, tentu akan memaksa menggunakan pellet hingga masa panen,  kurangnya modal membuat asumsi pakan di kurangi, hal itulah yang menyebabkan ikan patin mengalami pertumbuhan yang lambat.

Tidak serta merta ikan patin yang baru di tebar bisa langsung di beri pakan alternatif, ada masa tersendiri, ikan patin yang baru di tebar hingga berumur 3 bulan tetap harus menggunakan pakan pellet, pakan alternatif selain pellet baru bisa di gunakan setelah umur ikan patin berkisar 3 bulan keatas.




Cara membuat pakan alternatif untuk ikan patin
Pakan harus memiliki nilai gizi yang tinggi, itu penting untuk pertumbuhan ikan patin, adapun bahan bahan untuk pembuatan pakan alternatif selain pellet adalah, ikan rucah, dan dedak, selain ikan rucah, bisa juga di ganti dengan keong atau bekicot.
Tahapan pembuatan, giling bahan bahan tersebut dengan takaran 3:1 untuk 3 kg dedak, 1 kg ikan rucah, giling hingga hancur menggunakan mesin penggiling pakan, tambah sedikit air agar adonan pakan menggumpal.

Dengan pakan alternatif tersebut, biaya produksi akan lebih murah, dan ikan patin jadi cepat besar, saya sarankan anda membeli mesin penggiling pakan, dengan demikian usaha budidaya anda kedepan akan lebih bisa berkembang dan hasilnya maksimal.

teknik pemijahan ikan patin

06.49 Add Comment
Teknik pemijahan ikan patin ada dua, yaitu teknik pemijanhan secara alami, dan teknik pemijahan buatan, teknik pemijahan secara alami di lakukan dengan cara mengawinkan indukan betina dan jantan secara alami, menggunakan media kolam, sedangkan teknik pemijahan secara modern di lakukan dengan cara menyuntikan hormon perangsang kepada indukan ikan patin betina, dengan tujuan agar telur cepat keluar.

Pembebtikan ikan patin merupakan cara untuk memperoleh bibit dari indukan ikan pantin dengan kualitas baik, pembibitan ikan patin umumnya dilakukan untuk di jual kembali, pembibitan ikan patin adalah salah satu model bisnis yang juga banyak di geluti masyarakat indonesia. Pembibitan untuk tujuan usaha harus mampu menghasilkan bibit dengan kualitas baik, seperti ukuran yang merata, tidak cacat, dan tidak terserang penyakit.


Cara pembibitan ikan patin

Hal pertama yang harus di siapkan adalah calon indukan patin, indukan patin bisa anda peroleh dengan mencari secara tradisional di sungai-sungai atau rawa, atau juga dengan membeli langsung indukan ikan patin siap pijah. Adapun beberapa ciri indukan patin yang baik dan siap pijah adalah sebagai berikut :
  • Induk betina, berumur kurang lebih 3 tahun dengan lberat kurang lebih 2 kg, perut terlihat besar dan condong ke arah anus, jika di pegang perut terasa lembek, jika di tekan akan keluar beberapa butir telur berwarna putih.
  • Induk jantan berumur 2 tahun dengan berat kurang lebih 2 kg, jika perut di urut akan mengeluarkan cairan sperma berwarna kuning.
Hal-hal yang perlu di perhatikan,
Saat pertama anda mendapatkan indukan ikan patin, akan lebih baik jika di pelihara terlebih dahulu secara insentif, asupan pakan juga harus di perhatikan, berikan pakan dengan kadar protein tinggi, dengan demikian gonad akan lebih cepat matang dan siap pijah.

Step demi step teknik pemijahan ikan patin

Metode kawin suntik
Metone kawin suntik bertujuan untuk merangsang indukan betida agar mengeluarkan telur yang berada di dalam perutnya yang selanjutnya akan di buahi oleh indukan jantan.

Langkah-langkah kawin suntik
Mempersiapkan hormon perangsang
Hormon perangsang bisa di dapat dari ikan pendonor, rata-rata pembibitan ikan patin menggunakan ikan mas sebagai pendonor untuk di ambil kelenjar hipofise dan di gunakan sebagai hormon perangsang bagi indukan betina, kelenjar hipofise terletak di bagian otak ikan mas. Cara mengambil kelenjar hipofise harus di lakukan secara perlahan agar tidak rusak, pertama anda buka kepala ikan mas secara perlahan dan ambil kelenjar hipofise di bagian otak berwarna putih dengan ukuran cukup kecil, ambil menggunakan pinset, kemudian masukan ke dalam tabung kecil, dan di haluskan hingga benar-benar halus, setelah itu camburkan dengan aquades yang bisa anda beli di apotik.

Penyuntikan hormon
Ambil cairan yang sudah di campur dengan kelenjar hipofise tadi, dan masukan ke dalam tabung suntik, kemudian suntikan di punggung indukan betina patin.
Setelah di lakukan penyuntikan hormon, telur akan lebih cepat keluar yang selanjutnya akan di buahi oleh indukan jantan, telur yang telah di buahi pejantan akan menetas dalam waktu kurang lebih satu minggu.

Perawatan larva
Larva atau patin yang baru menetas adalah umur yang rentan terhadap kematian maupun serangan predator, larva tersebut merupakan aset utama usaha pembibitan ikan patin, dalam hal ini anda harus benar-benar teliti dan rajin mengontrol.
Setelah telur patin menetas, bibit patin umur satu hari kemudian di pindahkan ke dalam aquarium dengan ukuran kurang lebih 1x0,5 m, aqurium di isi dengan air bersih dengan ketinggian 40 cm, tiap aquarium di isi bibit 500 – 700 ekor, lengkapi aquarium dengan aerator untuk menjamin ketersediaan ogsigen dalam aquarium. Lengkapi ruangan dengan alat pengatur suhu atau bisa menggunakan lampu pion untuk menjaga suhu tetap stabil. Setelah berumur 5 hari patin kecil di beri makan menngunakan kuning telur ayam yang di rebus, seminggu kemudian di selingi dengan jentik nyamuk sebagai makananya. Setelah benih sudah cukup kuat untuk di pindahkan, lakukan pendederan, patin kecil di pindahkan ke dalam kolam, kolam yang di gunakan sebaiknya menggunakan semen atau terpal, sebelum benih patin di pindahkan, siapkan kolam terlebih dahulu dengan air yang sudah di huni plankton di dalamnya, anda bisa mengfermentasikan kotoran sapi atau unggas yang selanjutnya air dapat di gunakan untuk tempat pendederan patin kecil.
Pemanenan bisa di lakukan sesuai kebutuhan, atau permintaan pasar bibit bagi pembudidaya pembesaran.

Kontrol secra rutin untuk menghindari terdapat predator pemangsa patin kecil, jika ada segera lakukan tindakan, bisa anda tangkap secara manuall, atau kuras kolam dan pindahkan patin kecil ke kolam oyang lain, setelah itu beri obat stres agar kondisi patin kecil segera stabil.

Bisnis pembenihan ikan patin memeang cukup rumit, dan di butuhkan ketelitian, keuntungan bisnis ini anda tidak perlu banyak mengeluarkan biaya perawatan, namun jika anda tidak menguasai ilmunya, saya sarankan pindah ke usaha pembesaran saja, anda bisa membaca salah satu artikel dari blog ini yang berjudul cara budidaya patin cepat besar.

Cara budidaya ikan patin cepat besar

06.10 Add Comment
Cara budidaya patin agar cepat besar
Ikan batin merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang banyak di budidayakan, budidaya ikan patin menjadi salah satu peluang bisnis yang banyak di pilih masyarakat setelah budidaya lele. Untuk sektor komersil, budidaya ikan patin juga cukup menguntungkan, sebagian orang memilih ikan patin untuk di budidayakan setelah banyak orang lain yang memilih lele sebagai lahan bisnisnya.

Beberapa alasan yang membuat orang cenderung memilih patin dari pada lele adalah karena patin tidak bersifat kanibal dan tidak serakus lele, peluang pasar ikan patin juga cukup besar, terbukti banyak rumah makan yang menyediakan menu patin di dalamnya, khusnya rumah makan di daerah sumtra, bisa di katakan setiap rumah makan padang wajib menyediakan menu patin.

Banyak hal yang perlu di ketahui sebelum menjalankan budidaya ikan patin, diantara beberapa hal yang perlu di perhatikan, salah satunya adalah media kolam yang di gunakan. Di era modern saat ini, teknik budidaya sudah sangat berkembang, ada banyak metode dalam berbudidaya, diantaranya budidaya dengan sistem organik dan bioflok.

Tanah yang cocok untuk budidaya ikan patin adalah tanah liat yang tidak berporos, tanah jenis ini bisa di jadikan sebagai tanggul tanpa kawatir kolam bocor, kolam harus di buat miring untuk memudahkan pengairan, selain menggunakan kolam tanah liat, ikan patin juga bisa di budidayakan di keramba apaung, tempat yang baik untuk pembuatan keramba apung adalah sungai atau danau dengan arus pelan dan air yang tidak terlalu kotor atau mengandung bahan kimia berbahaya.

Jika anda tertarik mempelajari budidaya patin sebagai lahan bisnis, berikut ulasanya.

Ikan patin akan tumbuh baik di sungai dengan aliran sedang dan sedikit berlumpur, namun demikian ikan patin juga dapat tumbuh di kolam buatan, seperti kolam semen, ataupun tanah.

Langkah-langkah budidaya patin agar cepat besar
  • Persiapan kolam. Langkah pertama adalah menyiapkan kolam untuk budidaya, Pada kolam yang berlumpur sebaiknya di keringkan dulu agar bakteri jahat yang tumbuh di dalam kolam mati, setelah di keringkan, langkah selanjutnya lakukan pemupukan menggunakan kompos, kompos bisa anda buat sendiri menggunakan kotoran sapi, urea, dan sedikit probiotik. Kompos berfungsi untuk menumbuhkan makanan alami bagi patin, sedangkan mikro organisme dari probiotik berfungsi untuk mengurai kotoran di dalam kolam, dengan demikian kondisi air akan selalu terjaga dengan baik, namun hal itu jika simbiosis mutualisme di dalam kolam tetap terjaga. Cara pembuatan kompos juga cukup mudah, anda hanya perlu mencari kotoran sapi dengan tekstur lembab, campur dengan 2 sendok urea tiap 100 kg, dan probiotik secukupnya, aduk hingga merata, setelah itu fermentasikan. Tebarkan kompos ke dalam kolam dengan keadaan kolam masih kering, lalu beri air dengan ketinggian 10 cm dan diamkan selama satu minggu, setelah itu tambahkan air kembali dengan ketinggian 30 cm, setelah itu bibit patin siap di tebar.
Ciri-ciri bibit patin yang baik
Ukuran rata, Gerakan gesit, tidak cacat, dan tidak terkena penyakit, berminat membuat benih sendiri, baca cara memijahkan ikan patin Disini
  • Pemberian pakan. Faktor keberhasilan dari tiap-tiap usaha budidaya termasuk patin adalah pakan, sumplai pakan yang teratur dengan jumlah yang cukup akan mempercepat pertumbuhan ikan patin, pakan yang baik untuk patin harus memiliki kandungan gizi yang cukup. Usahakan asumsi pakan berjumlah 5% dari berat badanya, tambahkan jumlah pakan setiap seminggu sekali, untuk menentukan jumlah penambahan pakan anda bisa mengambil sempel 5-10 ekor untuk di timbang. Berikan pakan 3 kali sehari, anda bisa menggunakan pelet ikan, untuk mengurangi jumlah pengeluaran pakan anda bisa menggunakan pakan alternatif untuk selingan seperti bekicot, keong emas dll.
  • Pemanenan. Beberapa aspek yang perlu di perhatikan saat pemanenan adalah ikan jangan sampai cacat, atau mati saat pemanenan. Pemanenan di lakukan dari arah hilir menuju hulu untuk memojokkan ikan agar mudah di tangkap, ikan patin harganya akan lebih baik jika di jual dalam keadaan hidup.
Agar ikan patin cepat besar, beberapa hal yang perlu di perhatikan adalah,
  • Pakan, berikan pakan secara teratur, pastikan pakan mengandung banyak gizi, beri ramuan temulawak untuk menjaga nafsu makan ikan patin agar tetap terjaga. Tumbuk temu lawak hingga halus, dan rebus menggunakan air bersih, lalu diamkan, setelah dingin, air di tebarkan ke dalam kolam.
  • Mengatur kepadatan, metode budidaya tradisional tidak di anjurkan melakukan padat tebar, apabila anda ingin berbudidaya patin padat tebar, anda bisa belajar cara budidaya sistem bioflok. Jumlah ikan yang terlalu padat dapat mengakibatkan asupan pakan tidak merata, sehingga mengakibatkan ikan patin tumbuh tidak merata.
  • Penanganan penyakit, penyakit juga dapat menghambat pertumbuhan ikan patin, ikan yang terkena penyakit akan berkurang nafsu makanya, dan metabolisme dalam tubuh juga tidak akan stabil.
Kesimpulan,
Gunakan media yang baik, jaga kestabilan air dalam kolam, berikan pakan yang cukup dengan kandungan gizi yang cukup, tambahkan ramuan untuk menjaga nafsu makan, dan lakukan pencegahan sedini mungkin agar ikan tidak sampai terkena penyakit, penyakit yang di sebabkan oleh bakteri phatogen, maupun non phatogen.