Cara Pembuatan Pakan Alternatif Ikan Nila

00.23 Add Comment
Pakan alternatif sangat di butuhkan untuk menekan biaya pembelian pakan pellet, dengan menggunakan pakan arternatif untuk ikan nila di harapkan laba dari hasil budidaya ikan nila bisa lebih optimal.

Ikan nila termasuk dalam golongan ikan air tawar omnivora ( pemakan segala ), jadi tidaklah terlalu sulit membuat atau mencari pakan alternatif pengganti pellet, hanya saja ada beberapa hal yang perlu di perhatikan, pemberian pakan alternatif baru bisa di lakukan setelah ikan nila berumur minimal satu bulan, ikan yang masih terlalu kecil belum mampu memakan pakan selain pellet, jadi penggunaan pakan alternatif hanya bisa di lakukan minimal, setelah satu bulan tebar benih. Pakan yang baik harus memiliki kandungan protein dan asam amino yang cukup, mengingat kedua elemen tersebut sangat berguna bagi pertumbuhan ikan nila.

Adapun beberapa bahan yang bisa di jadikan pakan alternatif untuk ikan nila adalah :

 Tumbuhan azola
Azola adalah tumbuhan paku-pakuan yang hidup diperairan, tumbuhan ini dapat hidup di permukaan air. Tanaman Azolla sangat kaya akan protein, asam amino esensial, vitamin (vitamin A, vitamin B12, dan Beta-Carotene), mineral seperti kalsium, fosfor, kalium, zat besi, dan magnesium. Berdasarkan berat keringnya, azolla mengandung 25 – 35% protein, 10 – 15% mineral dan 7 – 10% asam amino, senyawa bioaktif dan biopolyme  yang sangat baik untuk menunjang pertumbuhan ikan nila, dengan mengkombinasikan pakan pellet dengan pakan alternatif berupa tumbuhan azola, biaya pakan dapat di tekan hingga 20%. Tanaman azola sering di temui di rawa rawa dan perairan air tawar lainya, untuk pemakaian bisa di keringkan terlebih dahulu, kemudian di cincang kecil kecil dan di tebarkan ke kolam.


Ampas kelapa
Ampas kelapa juga sangat baik untuk di jadikan pakan alternatif bagi ikan nila, ampas kelapa yang masih segar memiliki kandungan protein kasar yang terkandung pada ampas kelapa mencapai 23%, namun untuk di jadikan sebagai pakan alternatif ikan nila, sebaiknya di fermentasikan dulu, ampas kelapa yang di fermentasi memiliki kadar protein lebih tinggi, yaitu 26,9%; Kecernaan bahan kering in vitro 95,1% dan kecernaan bahan organik in vitro 98,82%. Pakan yang dihasilkan dalam proses fermentasi ini cukup aman untuk dikonsumsi ikan nila karena memiliki kandungan aflatoksin B1, B2, G1, dan G2.
Cara fermentasi.
Ampas kelapa dikeringkan. kemudian ditambah amino secukupnya (bisa yang bubuk atau yang cair). Kemudian ampas kelapa dihaluskan terlebih dahulu stelah itu masukan kedalam rebusan air yang sudah mendidih diamkan dalam keadaan mendidih selama 30 menit.
Angkat, dinginkan, aduk hinggaerata, simpan kedalam wadah kedap udara, tunggu selama minimal 24 jam. Setelah ini sudah bisa di berikan untuk ikan nila.


Limbah roti
Seluruh bahan dasar pembuatan roti adalah sumber karbohidrat yng memiliki kandungan pati serta protein cukup tinggi. Harganya pun sangst murah berkisar Rp 2000 hingga Rp 3500 / kg nya, jauh di bandingkan dengan harga pellet, untuk limbah roti bisa langsung di gunakan sebagai pakan.

Cara Budidaya Ikan Nila Yang Benar

11.58 Add Comment
Cara budidaya ikan nila yang benar



Usaha budidaya ikan nila sangat cocok untuk anda yang minim modal, tidak seperti ikan mas atau lele, ikan nila termasuk kedalam jenis ikan omnivora  atau pemakan segala, yang tidak membutuhkan kadar protein tinggi sebagai makananya, dengan kadar protein 25%, sudah cukup di jadikan asupan gizi bagi ikan nila, di habitat aslinya, ikan nila biasa memakan plangton, tumbuh tumbuhan air, dan hewan hewan kecil di dalamnya.
Suhu yang baik untuk budidaya ikan nila berkisar antara 25 hingga 30 derajat celcius, sedangkan PH nya berkisar antara 7 sampai 8.

Berikut tahapan cara budidaya ikan nila yang benar

Persiapan Kolam
Media untuk budidaya ikan nila bisa menggunakan berbagai jenis kolam, mulai dari kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, jaring terapung hingga tambak air payau. Dari sekian jenis kolam tersebut, kolam tanah paling banyak digunakan. Di kesempatan kali ini, admin akan membagikan cara budidaya ikan nila menggunakan media kolam tanah.
Kenapa memilih kolam tanah..?, kolam tanah bisa menjadi tempat tumbuh dan kembang biak berbagai jenis tumbuhan maupun hewan di dalamnya, yang bermanfaat sebagai pakan alami ikan nila, dengan demikian, biaya konsumsi untuk pakan bisa di kurangi.

Tahapan persiapan kolam tanah
pengeringan dasar kolam. Kolam dikeringkan dengan cara dijemur. Penjemuran biasanya berlangsung selama 3-7 hari, tergantung kondisi cuaca. Sebagai patokan, penjemuran sudah cukup bila permukaan tanah terlihat retak-retak, namun tidak sampai membatu. Selanjutnya, permukaan tanah dibajak atau dicangkul sedalam kurang lebih 10 cm. Bersihkan sampah sampah yang berada di dasar kolam. Lakukan pengapuran dengan dolomit atau kapur pertanian, kurang lebih 500 kg/ha. Lakukan pemupukan, dengan pupuk organik, bisa kompos atau pupuk kandang, pemupukan berguna untuk mengembalikan kesuburan tanah. Untuk takaran prmupukan, sebanyak 1-2 ton per hektar. Tebarkan hingga merata di dasar kolam. Biarkan selama 1-2 minggu. Tujuan pemupukan untuk memberikan nutrisi bagi hewan dan tumbuhan renik yang ada di dalam kolam, yang nantinya bisa menjadi pakan alami ikan nila. Selanjutnya aliri air kedalam kolam, Pengairan dilakukan secara bertahap. Pertama, alirkan air  sedalam 10-20 cm. Diamkan selama 3-5 hari. Biarkan sinar matahari menembus dasar kolam dengan sempurna, untuk memberikan ruang bagi organisme air tumbuh. Setelah itu isi kolam hingga ketinggian air mencapai 60-75 cm.

Pemilihan benih Dan Penebaran
Benih yang berkualitas akan mempengaruhi keberhasilan usaha budidaya anda, benih dengan kualitas baik, memiliki kekebalan dan pertumbuhan yang baik. Anda bisa mencari benih jantan untuk di budidayakan, ikan nila jantan memiliki pertumbuhan lebih cepat di banding nila betina, sekitar 45% lebih cepat.
Padat tebar kolam tanah untuk budidaya ikan nila sebanyak 15-30 ekor/m2. Dengan ukuran benih sebesar 10-20 gram/ekor, tinggal di kalikan berapa luas kolam yang anda punya.

Cara penebaran benih yang benar, Masukkan wadah yang berisi benih ikan nila ke dalam air kolam. Diamkan selama beberapa jam, biarkan air menyatu, tujuanya agar ikan beradaptasi dengan air yang baru. Kemudian miringkan atau buka wadah tersebut. Biarkan ikan keluar dan lepas dengan sendirinya, dengan begitu resiko benih ikan mengalami strees akan berkurang.

Pemberian Pakan
Ikan nila membutuhkan pakan sebanyak 3% dari bobot tubuhnya setiap hari, jadi usahakan ikan nila mendapat asupan pakan yang cukup setiap harinya,  berikan pakan secara rutin di pagi dan sore hari, pakan berupa pellet dengan kadar protein 20-30%.
Pemberian pakan harus di sesuaikan dengan bobot ikan, hal ini penting untuk memastikan asupan pakan yang cukup bagi ikan nila, berikut rumus perhitunganya, kita ambil rata rata bobot ikan nila adalah 15 gram/ekor, dengan jumlah ikan sebanyak 1000 ekor dalam 1 kolam, jadi rumusnya 15x1000x3/100=450 gram atau 4,5 kg, cek secara rutin setiap 15 hari sekali, ambil sampel ikan untuk di timbang, dengan demikian asupan pakan bisa di sesuaikan.

Perawatan Dan Pencegahan Hama
Ikan nila yang masih berumur muda rentan terkena penyakit, di perlukan perawatan dan pencegahan yang intensif untuk mengantisinya, kebersihan lingkungan kolam patut di perhatikan untuk mengantisipasi keberadaan hama yang dapat memangsa ikan nila.
Adapun beberapa hama yang sering di jumpai para petani adalah,

Bintik putih
Hama ini menyerang benih ikan yang masih kecil, terlihat dari tubuh ikan yang berbintik bintik putih seperti beras, Upaya pencegahannya cukup sulit. Untuk membrantasnya bisa menggunakan minyak tanah yang di siramkan ke dalam kolam. Jumlah minyak yang diperlukan sebanyak  2,5 liter untuk 500 m2 luas kolam. Cara ini cukup efektif menekan populasi hama tersebut.

Ucrit
Hama ini juga menyerang ikan nila yang masih kecil, ucrit lebih mematikan dibanding bintik putih, Warnanya kehijauan dan dapat bergerak dengan cepat. Bagian depan terdapat taring untuk menjepit mangsa, sedangkan di bagian belakang terdapat sengatan, penggunaan obat kimia untuk membasmi hama ini, tidak di anjurkan, karena obat kimia juga akan membunuh ikan nila, Untuk mencegahnya, bersihkan kolam secara rutin dari gulma dan sampah sampah organik.

Pemanenan
Ukuran bobot ikan nila untuk pasar domestik berkisar 300-500 gram/ekor, diperlukan waktu 4 sampai 6 bulan untuk mencapai bobot ini, pemanenan juga bisa di sesuaikan dengan permintaan pasar

Analisa Keuntungan Budidaya Lele Per 1000 ekor

07.41 Add Comment
Analisaa Keuntungan Budidaya Lele Per 1000 ekor 



Keuntungan dalam bisnis budidaya lele berbeda beda, tergantung media yang digunakan, jika menggunakan kolam tanah, tidak terbebani biaya pembuatan kolam, kalau kolam memang sudah tersedia sebelumnya, jika menggunakan kolam terpal, keuntungan pertama akan di potong untuk biaya pembelian terpal, ini hanya berlaku sekali, terpal mampu bertahan hingga beberapa tahun.


Cara menghitung keuntungan budidaya lele per 1000 ekor 

Dalam waktu 3 bulan lele sudah siap panen, untuk jenis lele sangkuriang rata-rata 3 bulan bahkan bisa 2,5 bulan. Jika penanman awal sebanyak 1000 ekor kita ambil 10% sebagai angka kematian saat panen, dalam bisnis budidaya ikan lele, kematian atau kehilangan saat panen itu pasti ada, 10% merupakan angka yang cukup di kategorikan berhasil, jadi total yang di panen sejumlah 900 ekor. Kemudian rata-rata bobot untuk 10 ekor adalah 1 kg, jadi total keseluruhan panen menjadi 900 ekor / 10 ekor = 90 kg, harga per 1 kg di bulan juni 2017 rata-rata 17.000 untuk daerah pekan baru. Jadi total pendapatan kotor sebesar 1.530.000 rupiah.


Untuk pakan kita asumsikan 100kg untuk 1000 ekor selama 3 bulan.

Pakan awal (bibit lele) jenis pakan PF-1000 satu sak 10 kg = Rp126.000
Pelet 781-1 satu sak 30 kg = 247.000
Pelet 781-2 satu sak 30 kg = 242.000
Pelet 781-3 satu sak 30 kg = 236.000
Total / 100 ekor sampai panen 100 kg = 852.000
Bibit 1000 x 150/ekor = 150.000
Pengluaran 852.000+ 150.000 = 1.002.000
Pendapatan kotor - pengluaran = 1.530.000- 1.002.000 = 528.000
Dalam tiga bulan anda dapat menghasilkan 528.000 untuk budidaya kategori skala kecil.


Untuk memper kecil pengluaran pakan, di beberapa tempat budidaya yang pernah saya kunjungi, ada beberapa petani yang menggunakan pakan oplosan setelah umur lele menginjak 2 bulan, biasanya bahan yang di gunakan adalah pelet 781-2 + dedak + ikan asin samapah, kemudian di giling.

Dengan menggunakan pakan alternatif, pendapatan akan lebih optimal, saran saya untuk pemula yang ingin mencoba bisnis budidaya lele, tanam benih sebanyak 2000 ekor, untuk panen pertama, dan setelah panen buat sebanyak 3 kolam, selanjutnya di isi secara berkala, beri jarak satu bulan untuk tiap kolam, dengan demikian anda dapat memperoleh hasil setiap bulanya kisaran 1.050.000, terus kembangkan cara serupa untuk memperbesar skala bisnis anda secara bertahap, dengan cara swperti itu, dalam satu tahun anda audah dapat menghasilkan lebih banyak lagi.

Tertarik usaha ini, Baca Panduan Bisnis Budidaya Lele Lengkap Untuk Pemula Dari A sampai Z Gratis

Inilah Pakan Alternatif Ikan Patin Selain Pellet

06.17 Add Comment
Pakan Alternatif Ikan Patin Selain Pellet
Penggunaan pakan pelet berkelanjutan hingga masa panen akan berdampak pada membengkaknya biaya produksi, sangat di rekomendadikan menggunakan pakan alternatif selain pellet agar keuntungan usaha budidaya ikan patin bisa maksimal.

Bagi para pemula yang terjun di dunia bisnis budidaya ikan patin, pemberian pakan pellet akan sangat memberatkan mereka, karena kebanyakan pemula hanya menggunakan modal seadanya, yang tidak tau pakan alternatif selain pellet, tentu akan memaksa menggunakan pellet hingga masa panen,  kurangnya modal membuat asumsi pakan di kurangi, hal itulah yang menyebabkan ikan patin mengalami pertumbuhan yang lambat.

Tidak serta merta ikan patin yang baru di tebar bisa langsung di beri pakan alternatif, ada masa tersendiri, ikan patin yang baru di tebar hingga berumur 3 bulan tetap harus menggunakan pakan pellet, pakan alternatif selain pellet baru bisa di gunakan setelah umur ikan patin berkisar 3 bulan keatas.




Cara membuat pakan alternatif untuk ikan patin
Pakan harus memiliki nilai gizi yang tinggi, itu penting untuk pertumbuhan ikan patin, adapun bahan bahan untuk pembuatan pakan alternatif selain pellet adalah, ikan rucah, dan dedak, selain ikan rucah, bisa juga di ganti dengan keong atau bekicot.
Tahapan pembuatan, giling bahan bahan tersebut dengan takaran 3:1 untuk 3 kg dedak, 1 kg ikan rucah, giling hingga hancur menggunakan mesin penggiling pakan, tambah sedikit air agar adonan pakan menggumpal.

Dengan pakan alternatif tersebut, biaya produksi akan lebih murah, dan ikan patin jadi cepat besar, saya sarankan anda membeli mesin penggiling pakan, dengan demikian usaha budidaya anda kedepan akan lebih bisa berkembang dan hasilnya maksimal.

Cara Ampuh Mengobati Ikan Lele Yang Menggantung

05.08 Add Comment
Cara Ampuh Mengobati Ikan Lele Yang Menggantung

Gambar:seputarikan.com

Ikan lele menggantung umum terjadi, bagi para petani yang belum tau biasanya akan khawatir jika ikan ikan lele peliharaanya tiba tiba  menggantung di permukaan. Ikan lele yang sehat pada umumnya hanya naik ke udara untuk mengambil oksigen, kemudian kembali berenang ke dasar kolam, namun ada juga ikan lele yang masuk kategori sehat, tetapi menggantung di permukaan kolam agak lama, biasanya di sebabkan karena terlalu kenyang, nah yang tidak wajar adalah, hampir semua lele di kolam tiba tiba menggantung di permukaan kolam, bisa di sebabkan karena sakit, atau karena kualitas air menurun.


Kenapa kualitas air memburuk..? 
Lele menggantung di permukaan bisa di sebabkan karena kualitas air yang memburuk, umum terjadi pada lele yang di budidayakan di kolam terpal, atau plastik, media tersebut memang marak di gunakan sekarang, salain simpel, dari segi biaya juga lebih murah, namun setiap media selalu mempunyai kekurangan dan kelebihan, begitupun kolam terpal, bagi yang menggunakan sistem organik (BACA DISINI)  hal ini bisa di cegah. Kolam terpal akan membuat sisa pakan, dan kotoran hasil metabolisme ikan lele menumpuk di dasar kolam, semakin lama akan semakin bertambah jumlahnya, tidak adanya bakteri pengurai seperti di sisitem organik membuat kotaran berubah menjadi ammonia atau NH3, zat tersebut lama kelamaan akan berubah menjadi racun yang menyebabkan kematian pada ikan lele, hal ini dapat di tandai dengan tidak meresponya ikan lele saat di beri pakan. Selain karena kotoron dan sisa pakan, kualitas air juga dapat memburuk di karenakan air hujan, air hujan mengandung zat asam yang tinggi dan tidak di sukai ikan lele, efek lele menggantung karena air hujan biasanya terjadi pada ikan lele yang masih berumur 1 sampai 2 minggu.

Penyakit
Lele menggantung juga bisa di sebabkan karena penyakit, ikan yang sakit dan menggantung umumnya terlihat perutnya kembung, banyak benjolan benjolan kecil di kepala, nafsu makan turun bahkan ada yang tidak mau makan sama sekali.
( baca 4 jenis penyakit ikan lele penyebab kebangkrutan)

Pencegahan
Untuk mencegah terjadinya ikan menggantung anda bisa menggunakan bahan bahan alami seperti buah mengkudu, daun pepaya, bawang putih dll, bahan bahan tersebut dapat memperbaiki kualitis air, selain bahan alami anda juga bisa menggunakan probiotik pengurai ammonia, bisa di tebarkan di kolam, atau ada juga yang di campur dengan pakan ikan lele.

Pengobatan
Kualitas air yang buruk akan di tandai dengan bau yang menyengat pada air, jika itu yang terjadi, anda bisa mengganti airnya terlebih dahulu dengan air sumur, ganti hingga 70%, setelah 2 sampai 3 hari, lihat apakah nafsu makan ikan lele masih belum normal, pergerakan ikan lele belum gesit, atau bahkan masih banyak yang menggantung, jika itu masih terjadi, sudah bisa di pastikan lele tekena penyakit, berikan pengobatan pada ikan lele dengan segera, obat obat yang baik banyak di jual di toko toko, lihat deskripsi kegunaanya, dosisnya dan masa kadaluarsanya.

Cara Mudah Budidaya Belut Kolam Terpal Modal Sedikit

03.47 Add Comment
Cara mudah, budidaya belut dengan kolam terpal, modal dikit hasil maksimal 

Gambar:sampean.com

Budidaya belut merupakan lahan bisnis yang cukup menjajikan di era modern sekarang ini, permintaan akan daging belut yang terus bertambah seiring pertumbuhan populasi manusia, tidak di imbangi dengan populasi belut itu sendiri, jumlah populasi belut di Indonesia kian hari kian menurun akibat penggunaan obat obatan kimia yang di pakai para petani. Jelas ini peluang usaha yang menjanjikan, apa lagi daging belut juga merupakan komoditi yang laku di pasar ekspor.

Budidaya belut di era sekarang tidak lagi di pusingkan dengan masalah lahan atau lokasi, belut bisa bertahan hidup dengan baik di berbagai daerah di Indonesia, media yang di gunakan pun beragam, bisa menggunakan kolam terpal atau drum, jadi tidak masalah bagi anda yang tidak punya lahan tetapi ingin usaha budidaya belut.

Penempatan kolam lebih baik tidak jauh dari rumah, agar mudah untuk mengontrolnya setiap saat.

Tahapan budidaya belut kolam terpal 

Persiapan kolam
Buat kolam berbentuk kotak dengan menggunakan terpal, ukuran panjang 1m lebar 1m tinggi 80 cm, buat penutup, usahakan matari tetap masuk tapi secukupnya saja, siapkan bahan bahan organik, seperti sekam padi, pupuk kandang dan jerami padi,  penggunaan bahan bahan tersebut dengan takaran 1:1:1, letakkan sekam padi dan pupuk kandang di dasar kolam, aduk dulu hingga merata, kemudian tutup dengan jerami padi diatasnya, asumsi penggunaan bahan organik setinggi 30 cm dari dasar kolam, kemudian aliri kolam dengan air bersih setinggi 50 cm, diamkan hingga 2 sampai 3 minggu, benih sudah bisa di tanam jika bahan bahan tersebut sudah terurai menjadi lumpur, dengan catatan tidak ada bau menyengat.
Untuk satu kolam dengan ukuran tersebut, mampu menampung bibit belut berukuran 1-7 cm sebanyak 250 ekor.

Memilih bibit yang baik
Peran bibit belut sangat sentral, bibit belit yang sehat dan bagus akan mampu tumbuh sesuai masa minimum yang di targetkan. Pilih bibit belut yang bertubuh sehat, ciri cirinya, pergerakan lincah, warna terang tidak kusam, dan tidal ada penyakit kulitnya, seleksi dengan teliti, jangan sampai memilih bibit belut yang ada luka di bagian tubuh maupun siripnya, di takutkan bibit belut sudah terkena penyakit, saran saya cari bibit di penangkaran langsung, lebih bagus langsung dari dinas.

Pemeliharaan hingga masa panen
Masa panen pada belut bisa 2 bulan sekali, bahkan sampai 4 bulan, semua tergantung permintaan pasar, mau belut berukuran sedang atau besar.
Tahapan pemeliharaan melipiti pemberian pakan, penjagaan dari hama, dan vaksinasi bila di butuhkan.
Pakan belut bisa di berikan pada sore atau malam hari, belut termasuk hewan yang aktif di malam hari, jadi dia akan aktif mencari makan di malam hari, saran saya jangan cuma pakai pelet, untuk menekan biaya produksi dan agar pertumbuhan belut lebih optimal, gunakan pakan alternatif berprotein tinggi, bisa cacing, keong, bekicot, atau kecoa. Untul keong dan bekicot sebelum di berikan kepada belut, terlebih dahuli di pisahkan dulu dari cangkangnya, potong kecil kecil, cuci hingga bersih, lalu keringkan, asumsi pemberian pakan pelet dan pakan alternatif yaitu 1:1.

Vaksinasi 
Jika di rasa perlu, berikan obat dan vaksinasi sebanyak 2x dalam seminggu, hal itu bagus di lakukan untuk menjaga kesehatan belut dan ke sterilan kolam dari bakteri jahat.

Pemanenan
Masa panen di lakukan setelah ukuran dan bobot belut sudah masuk dalam kategori permintaan pasar, untuk belut yang belum masuk dalam bobot maupun ukuran, anda bisa pisahkan ke kolam tersendiri untuk di besarkan lagi.
Cara panen pun mudaj, bisa langsung menggunakan jaring, karena medianya terpal jadi tidak perlu kawatir belut bersembunyi di lubang.