Cara Budidaya Ikan Patin Di Kolam Tembok Terbaru

20.52 Add Comment


Cara Budidaya Ikan Patin Di Kolam Tembok-Pengetahuan tentang cara budidaya ikan patin yang baik di kolam tembok di butuhkan untuk membekali diri sebelum mulai terjun ke usaha budidaya ikan patin, cara budidaya ikan patin di kolam tembok yang akan kami uraikan di bawah ini tidak lah terlalu sulit untuk di praktikan, dengan artikel ini di harapkan masyarakat indonesia bisa lebih berani untuk memulai usaha di banding harus tetap bekerja sebagai kariawan. Usaha budidaya ikan patin sangatlah menjanjikan, mengingat ikan patin adalah produk konsumsi yang selalu habis, jadi permintaan pasar akan ikan patin juga tidak pernah berkurang setiap harinya, malah cenderung meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk di indonesia.

Berikut adalah tahapan cara budidaya ikan patin di kolam tembok :

Persiapan kolam tembok, cara budidaya ikan patin

Anda bisa membuat kolam tembok mengguakan bahan matrial semen dan batu bata, buat setinggi 1,3 meter dengan panjang dan lebar di sesuaikan dengan lokasi, tidak ada ukuran pasti untuk membuat kolam tembok, lengkapi kolam dengan pipa pembuangan untuk memudahkan saat proses panen. Bagi anda yang telah memiliki kolam tembok, langkah selanjutnya adalah membersihkan kolam dari kotaran dan bakteri yang ada, setelah itu keringkan terlebih dahulu. Setelah itu masukan air setinggi 50 cm, Tebarkan kalium permaganat secukupnya ke dalam kolam dengan merata, Kalium permanganat tersedia sebagai serbuk maupun larutan berwarna violet. Kalium permanganat (KMnO4) merupakan alkali kaustik yang akan terdisosiasi dalam air membentuk ion permanganat (MnO4-) dan juga mangan oksida (MnO2) bersamaan dengan terbentuknya molekul oksigen elemental. Oleh karena itu, efek utama bahan ini adalah sebagai oksidajamur.Bahan ini diketahui efektif mencegah flukes, tricodina, ulcer, dan infeksi jamur. Setelah itu diamkan kolam hingga 3 sampai 5 hari.

Penebaran benih, cara budidaya ikan patin

Yang perlu di perhatikan pada saat penebaran benih ikan patin adalah tingkat padat tebarnya, sesuaikan jumlah ikan dengan volume kolam menggunakan asumsi berikut ini, ( per 1 m kubik, di isi dengan benih sebanyak 25 sampai 30 ekor ikan patin ). Tebarkan benih ikan patin di pagi atau sore hari agar suhu tidak terlalu panas, terlrbih dahulu campur air kolam ke dalam plastik wadah benih ikan patin secara perlahan, diamkan hingga 10 menit. Hal itu bertujuan agar benih ikan patin bisa beradaptasi dengan air yang baru, cara ini efektif untuk menghindari benih ikan patin stres saat di pindahkan ke kolam, setelah itu buka plastik dan condongkan ujung plastik ke kolam, biarkan benih lepas dengan sendirinya.

Pemberian pakan, cara budidaya ikan patin

Untuk pemberian pakan ikan patin pada saat awal tebar, gunakan pellet terlebih dahulu, anda bisa menggunakan Pakan alternatif sebagai campuran setelah ikan berumur 2 bulan. Pakan di berikan 2x dalam sehari, di waktu pagi dan sore hari, berikan pakan sebanyak 3-5% dari bobotnya, asumsi perhitunganya adalah, ambil bobot rata-rata dari 10 ikan sebagai sampel, kalikan dengan jumlah keseluran ikan, lalu kalikan 3,4, atau 5%, timbang ikan sebagai sempel setiap 2 minggu sekali untuk menyesuaikan kebutuhan pakan. Tebarkan pakan ke 3 sisi kolam, ujung kanan, tengah, dan kiri, tebarkan secara berurutan, bisa kanan dulu, tunggu hingga habis, lalu pindah ke tengah, begitu seterusnya, hal ini bertujuan agar ikan patin selalu bergerak aktif, pergerakan tersebut bisa memaksimalkan pertumbuhan ikan patin.

Pencegahan penyakit, cara budidaya ikan patin

2 minggu pertama anda bisa menambah jumlah air sebanyak 20 cm, serta tambahkan probiotik, probiotik berfungsi sebagai dzat pengurai sisa makan dan kotoran, mengingat sisa makanan dan kotoran ikan patin yang mengendap di dasar kolam dapat berubah menjadi racun atau tempat tumbuhnya bakteri yang bisa menimbulkan penyakit pada ikan patin. Tambahkan air hingga ketinggian air mencapai 1 meter. Selalu kontrol kualitas air, jika air mengeluarkan bau yang tidak sedap, dan warnanya berubah menjadi hitam, segera lakukan penggantian air sebanyak 50 %.

Proses panen, cara budidaya ikan patin

Dalam waktu 3 sampai 5 bulan ikan patin sudah dapat di panen, pemanenan umumnya di lakukan dalam 2 tahap, tahap pertama adalah panen seleksi, proses panen yang di lakukan menggunakan jaring, ikan patin yang bobotnya sudah masuk dalam katogori siap jual di masukan dalam piber atau bak, kemudian ikan patin yang belum siap jual de satukan ke dalam satu kolam untuk di besarkan kembali sampai bobotnya masuk dalam kategiri siap jual.


5 langkah budidaya lele dalam drum plastik

06.22 Add Comment

Ternak lele dalam drum plastik
Apakah ikan lele bisa di budidayakan dalam drum plastik ?,berternak lele tadak hanya bisa di lakukan dengan media kolam tanah, beton, atau terpal saja, bahkan ternak lele juga bisa di lakukan dalam drum plastik. Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang relatif mudah di budidayakan, mudah beradaptasi dengan kondisi air baru, tergolong cepat dalam masa panen, dan tidak rewel dalam hal pakan. Dalam segi pemasaran ikan lele juga tergolong mudah, banyak agen2 yang siap membeli saat masa panen telah tiba.

Drum plastik yang paling banyak di gunakan untuk budidaya ikan lele biasanya drum yang berkapasitas 200 liter air, budidaya ikan lele menggunakan media drum plastik bisa menjadi solusi keterbatasan lahan, jadi bagi anda yang tidak punya cukup lahan untuk membuat kolam, anda bisa menggunakan drum plastik sebagai wadah budidaya ikan lele anda, beberapa keuntungan juga akan anda dapatkan jika menggunakan media drum plastik sebagai wadah budidaya ikan lele, dalam hal pengontrolan jelas akan lebih mudah, seperti penggantian air, pembagian asumsi pakan tiap drum dan pengontrolan penyakit pada ikan lele, karena drum plastik yang berukuran lebih kecil di banding kolam, akan otomatis mempermudah anda untuk fokus terhadap tiap-tiap drum yang anda gunakan.

Berikut langkah-langkah ternak lele dalam drum plastik :

1. Cuci drum plastik dengan air campur dengan deterjen atau bahan pembasmi bakteri lainya untuk memebersihkan drum plastik dari kemungkinan adanya bakteri di dalam drum dan sisa-sisa bahan kimia yang ada, setelah itu jemur hingga kering.

2. Isi drum dengan tanah yang bercampur pupuk kandang 0.5 – 1 kg dan air kemudian didiamkan selama 2 minggu sehingga muncul jentik-jentik, micro organisme tersebut berfungsi sebagai makanan alternatif bagi ikan lele dan sebagai pengurai kotoran ikan serta sisa makanan yang di hasilkan saat proses budidaya ikan lele itu berlangsung.

3. Masukan air ke dalam drum, sisakan ruang sedikit jangan sampai penuh,  Kemudian masukan bibit ikan secara perlahan dengan cara mencampur air dalam drum plastik ke dalam wadah bibit ikan, diamkan kurang lebih 10 menit baru kemudian bibit di masukan ke dalam drum plastik, hal ini bertujuan agar ikan lele bisa beradaptasi dengan air yang baru. Masing-masing drum dimasukan bibit antara 200- 250 ekor.

4.  Pemberian Pakan
Berikan pakan 3 kali sehari dengan jumlah yang cukup, ikan lele merupakan jenis ikan yang aktif mengejar pakan, perlu di ingat, gerakan aktif ikan lele juga akan berdampak pada pertumbuhanya, dengan membiasakan ikan lele bergerak saat pemberian pakan akan mempercepat pertumbuhan ikan lele itu sendiri, nah bagaiman cara pemberian pakanya, saya sarankan anda menggunaka pelet apung, tebarkan pakan secara berkala di 3 sisi kolam drun plaatik, yaitu ujung kanan, tengah, dan kiri, tebarkan pakan pelet di ujung kanan, setelah habis, tebarkan kembali di sebelah tengah, setelah itu di sebelah kiri, lakukan hal itu secara terus menerus hingga ikan Lele kenyang.

5. Lakukan penyortiran setelah ikan berumur 2 bulan, pisahkan ikan yang besar dan yang kecil. Karena anda menggunakan media drum plastik, akan lebih mudah saat anda melakukan penyortiran, penyortiran sendiri berguna untuk memudahkan saat panen, dengan memisahkan ikan sesuai ukuran anda tidak perlu lagi menyortir saat masa panen tiba, selain itu penyortiran juga berguna untuk meminimalisir kematian ikan, karena ikan lele merupakan jenis ikan yang memiliki aifat kanibal, dengan melakukan penyortiran, ikan-ikan yang lebih kecil tidak akan di mangsa oleh ikan yang lebih besar.

Cara Ternak Lele Tanpa Gagal

07.50 Add Comment
Cara Ternak Lele Tanpa Gagal


Bisnis budidaya ikan lele sebenarnya sangat menjanjikan, namun meski demikian masih banyak para pemula yang takut memulai, karena takut bisnis budidaya lelenya akan gagal, untuk itu kami berikan informasi untuk anda semua yang nantinya bisa anda jadikan refrensi sebagai dasar bisnis budidaya ikan lele yang akan anda jalani.

Cara budidaya ikan lele tanpa gagal
Untuk tata cara persiapan kolam, dan lain-lain tidak akan kami bahas disini karena akan terlalu panjang nantinya, anda bisa baca Cara budidaya ikan lele di kolam tembokCara budidaya ikan lele di kolam terpalCara budidaya ikan lele sistem organikCara budidaya ikan lele sistem bioflok.
Kita akan masuk ke substansinya saja, bagaima agar bisnis budidaya ikan lele yang anda lakukan bisa berhasil, dan bagaimana cara meminimalisir kegagalan dalam budidaya ikan lele.

Pokok permasalah dalam kegagalan budidaya ikan lele hanya ada 2, yang pertama kematian dalam jumlah besar, dan perkembangan ikan lele yang tidak sesuai siklus panen, penyebab kematian ikan lele dalam jumlah besar bisa di sebabkan karena pengelolaan budidayanya begitupun pertumbuhan yang tidak sesuai.

Berikut kami berikan beberapa tips untuk meminimalisir kegagalan dalam budidaya ikan lele.

Pemilihan benih ikan lele
Benih ikan adalah faktor pertama yang harus di perhatikan, pemilihan benih yang buruk akan berdampak pada pertumbuhan ikan lele yang lambat, dan juga kematian meskipun perawatan dan pemberian pakan sudah di lakukan secara intensif. Pilihlah benih yang berasal dari hasil budisaya benih ikan lele, budidaya yang mengkhusuakan benih akan lebih terjaga kualitasnya karena di pelihara secara insentif, benih yang baik memiliki gerakan lincah, ukuranya harus serupa dan tidak besar kecil, serta tubuhnya tidak luka.

Pemberian pakan ikan lele
Lakukan pemberian pakan secara intensif 3x dalam sehari dengan jumlah yang cukup, ini juga penting mengingat ikan lele merupakan jenis ikan yang bersifat kanibal, jika ikan kelaparan ia bisa memakan ikan lele yang lain, hal ini dapat memicu kebiasaan ikan yang berdampak pada kehilangan dalam jumlah besar. Bayangkan saja jika ada 10 ikan lele yang memakan ikan lele lainya 1 ikan dalam sehari, jumlah ikan akan berkurang sebanyak 10 ekor dalam sehari, jika itu terjadi dalam waktu 2 bulan, berarti ikan yang mati akibat di makan ikan lele yang lain jumlahnya 600 ekor.

Pengelolaan air untuk ikan lele
Perhatikan Ph air, jika anda menggunakan media kolam terpal atau plastik sebaiknya gunakan juga probiotik, kotoran dan sisa makanan akan menumpuk di dasar kolam, hal itu bisa menurunkan Ph air, tidak hanya itu, kotoran dan sisa makanan yang tidak terurai akan berubah menjadi racun yang dapat membunuh ikan lele, perubahan Ph air di tandai dengan bau yang menyengat, warna tidak lagi biru cerah tetapi lebih ke coklat dan hitam, jika itu terjadi segera lakukan penggantian air sebanyak 60 % dan beri probiotik agar kotoran dan sisa makanan dapat terurai.
PH 4 : ikan mati
PH 5 : ikan tidak dapt berkembang biak
 PH 6 : pertumbuhan ikan menurun
PH 7-8 : pertumbuhan ikan baik
PH 9 : pertumbuhan ikan menurun
PH 10 : tidak dapt berkembang biak
PH 11 : ikan mati

Jika 3 hal diatas di perhatikan dan di terapkan dengan benar insya allah kegagalan dalam budidaya ikan lele tidak akan terjadi.

Cara Budidaya Ikan Lele Di Kolam Tembok

11.56 Add Comment

Cara Budidaya Ikan Lele Di Kolam Tembok
Kenapa memilih kolam tembok untuk budiday ikan lele ?, ada banyak faktor sebenarnya, tetapi yang sering menjadi alasan kenapa banyak petani ikan lele memilih kolam tembok sebagai media untuk budidaya ikan lele adalah, kolam tembok bisa bertahan lama, dengan media kolam tembok, proses budidaya ikan lele lebih mudah di kontrol, dalam hal perawatan juga lebih mudah.
Berikut tata cara budidaya ikan lele menggunakan media kolam tembok.


Persiapan kolam tembok
pertama, yang anda harus lakukan sebagai persiapan pemeliharaan ikan lele di dalam kolam tembok adalah pembersihan kolam tembok itu sendiri, pembersihan di lakukan di dalam dan di sekitar lingkungan kolam, bentuk kolam tembok yang baik untuk budidaya ikan lele adalah petak dan di lengkapi dengan pipa pembuangan air, untuk memudahkan penggantian ataupun pengurasan air di waktu panen. Ketinggian kolam minimal 150 cm di baian pinggir, untuk memastikan kebersihan kolam dari bakteri yang dapat menghambat atau menimbulkan penyakit bagi ikan lele, anda bisa menggunakan desinfektan berupa KMN 04 sebanyak 30 liter untuk tiap kolam, campur dengan air dan semprotkan ke kolam tembok, diamkan kurang lebih hingga 5 hari, setelah kolam bersih, masukan air setinggi 120cm ke dalam kolam diamkan hingga 1 minggu setelah itu benih siap di tebar.



Pemilihan benih Ikan lele
Agar budidaya ikan lele yang anda lakukan bisa mendapatkan hasil yang maksimal, perlu di perhatikan kualitas benih, benih merupakan faktor utama kesuksesan budidaya ikan lele. Benih yang bagus haruslah memiliki gerak yang aktif, standar benih sebar untuk budidaya ikan lele memiliki bobot standar 8 sampai 15 gram per ekornya, untuk ukuran padat tebarnya yaitu sekitar 15 sampai 20 ekor per meter persegi, anda tinggal kalikan dengan volume kolam tembok yang anda punya. Lakukan penebaran benih di waktu pagi atau sore hari, hal itu bertujuan untuk menghindari suhu yang terlalu tinggi di dalam kolam saat proses penebaran, masukan air kolam kedalam air bawaan benih, biarkan air tercampur hingga kurang lebih 15 menit, agar benih ikan lele bisa menyesuaikan dengan air yang baru, setelah itu benih ikan lele di masukan ke dalam kolam secara perlahan.


Pemberian pakan ikan lele
Pemberian pakan untuk budidaya ikan lele di kolam tembok maupun budidaya ikan lele di kolam terpal sebenarnya sama saja, hanya media kolamnya saja yang berbeda. Ikan lele adalah jenis ikan yang beesifat kanibal atau pemakan sesama ikan lele, anda bisa menggunakan 2 jenis pakan, yaitu pakan alternatif dan pelet komersil, pakan alternatif bisa berupa ikan rucah yang di olah, pemberian pakan di lakukan pada pagi, sore, dan malam haru, perlu di perhatikan, berikan pakan yang cukup, pemberian pakan alternatif bisa di lakukan setelah umur ikan 1 bulan keatas.


Perawatan dan pemeliharaan ikan lele
Cara budidaya ikan lele e di kolam tembok harus memperhatikan kebersihan kolam dan lingkungan kolam untuk mencegah adanya hama seperti ular yang dapat memangsa ikan gurame saat masih berukuran kecil. Dalam cara budidaya ikan lele di kolam tembok tidak perlu mengganti air, karena medianya kolam tembok, anda hanya perlu memperhatikan suhu air dalam kolam saja, untuk menjaga suhu agar tetap stabil, anda bisa memberi tumbuhan eceng gondok.


Proses panen ikan lele
Jika proses budidaya berjalan dengan normal, proses panen bisa di lakukan saat ikan lele menginjak umur 2,5 sampai 3 bulan.
Yang perlu di perhatikan agar budidaya ikan lele di kolam tembok yang anda lakukan bisa berhasil, yang pertama adalah benih, pipihlah benih yang benar-benar berkualitas, memiliki gerak aktif, warna yang cerah dan tidak luka. Pemberian pakan juga harus di perhatikan, lakukan pemberian pakan secara intensif dengan jumpah yang cukup, ikan yang kurang asupan pakan dapat membuat ikan lele memakan ikan lele yang lain.


Cara Ampuh Memepercepat Pertubuhan Ikan Gurame

05.43 Add Comment


Bagaimana caranya untuk mempercepat pertumbuhan ikan gurame dalam budidaya ikan gurame ?, banyak yang petani mengeluh karena lambatnya pertumbuhan ikan gurame, nah ada beberapa tips dari kami agar budidaya ikan gurame lebih cepat besar.

Ikan gurame tergolong ikan yang memiliki pertumbuhan lambat, bahkan bisa lebih lambat lagi dari yang di perkirakan jika pola pembudidayaanya tidak benar. Meskipun demikian ikan gurame tetap masih memiliki daya tarik tersendiri untuk di budidayakan, selain harganya yang mahal, ikan gurame juga memiliki kandungan gizi yang baik serta tekstur daging yang lembut, dengan itu, minat konsumen akan ikan ini tidak pernah surut.

Responya yang lambat, meski di berikan perhatian khusus agar pertumbuhan yang optimal dapat tercapai, ikan gurame akan kekurangan asupan pakan jika di dalam kolam pembudidayaan terdapat ikan jenis lain, jadi sangat di anjurkan mengkhususkan kolam untuk budidaya ini.

Beberapa hal yang perlu di perhatikan untuk menunjang pertumbuhan ikan gurame agar cepat besar


  • Sesuaikan benih dengan target panen
Meski menyesuaikan benih berarti memperbesar anggaran pembelian benih itu sendiri, tetapi dengan cara ini, biaya produksi akan lebih sedikit, karena hanya di perlukan waktu yang tidak lama untuk bisa mulai memanen, contohnya, anda ingin memanen gurame dengan bobot 1 kg. Anda bisa mengambil benih berbobot 200 gram, dengan demikian proses panen akan lebih cepat.

  • Gunakan pakannyang tepat
Berikan pakan yang mengandung protein tinggi, bisa pellet atau juga pakan alternatif, berikan secara teratur dan sesuaikan kebutuhan pakanya agar asupan gizi ikan gurame terpenuhi setiap hari. Untuk mengetahui banyaknya pakan yang harus di berikan, anda bisa mengambil sampel setiap minggunya, kemudian di timbang, dari situ akan terlihat berapa pakan yang di butuhkan satu ikan perhari, tinggal di kalikan dengan jumlah ikan yang ada di kolam. Di karenakan pergerakanya yang lambat, sangat di anjurkan untuk menggunakan jenis pakan yang bisa terapung di permukaan lebih lama, ikan gurame kurang menyukai pakan yang sudah berada di dasar.

  • Kedalaman kolam yang cukup
Ikan gurame memiliki kebiasaan berenang ke arah vertikal, yaitu naik turun. Agar kolam budidaya bisa menjadi seperti habitat aslinya, di perlukan penyesuain kedalaman kolam. Dengan demikian, ikan akan leluasa bergerak dan efek strees bisa berkurang. 

  • Sesuikan Padat tebar
Tingkat kepadatan dalam budidaya ikan gurame juga akan berpengaruh pada pertumbuhanya, budidaya yang tidak memperhatikan tingkat kepadatan atau bisa di katakan tidak memperhitungkan luas kolam dengan benih yang di tebar akan berdampak buruk pada pertumbuhan ikan gurame itu sendiri, ikan gurame jadi lambat tumbuhnya, dan pertumbuhkan ikan gurame juga tidak merata, kerana terlalu padat, asupakan pakan menjadi tidak merata, ikan yang dominan akan lebih cepat besar, sedangkan yang kurang dominan akan lambat pertumbuhanya, jika ukuran semakin tidak sesuai, ikan yang lebih kecil lama kelamaan akan stres dan mati akibat kalah bersaing dalam hal makanan dengan ikan-ikan yang lebih besar.



Penyebab Kegagalan Budidaya Ikan Patin

05.13 Add Comment
https://lautlele.blogspot.com/2017/07/penyebab-kegagalan-budidaya-ikan-patin.html
Penyebab Kegagalan Budidaya Ikan Patin
Ada beberapa faktor yang menyebabkan gagalnya usaha budidaya ikan patin, diantaranya di karenakan kematian ikan patin dalam jumlah banyak, dan harga ikan tidak sesuai dengan biaya oprasional budidaya ikan patin.
Seperti yang terjadi di daerah sumatra, ikan patin milik kelompok petani tiba-tiba mati, kematian dalam jumlah besar di akibatkan oleh terkontaminasinya air oleh zat beracun yang terbawa aliran sungai akibat banjir.

Dikatakan Ramlan, Pemeliharaan ikan patin tersebut merupakan proyek yang didanai APBD Inhu tahun 2012 lalu.

Ikan patin keramba yang dikelola kelompok tani di desanya sangat banyak, semua pemeliharaan dalam bentuk keramba. Keramba tersebut telah disesuaikan dengan jumlah ikan yang akan dipelihara.

"Keramba berukuran 4x2 meter berjumlah puluhan, diisi dengan bibit ikan patin 500 ekor per kerambanya," terang Kades.

Kepala Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Dinas Peternakan Kecamatan Kelayang-Rakit Kulim Ardan mengatakan matinya ikan tersebut karena keracunan air, karena kualitas air disekitar itu tidak bagus.

"Musim penghujan selama ini menyebabkan kualitas air terganggu," jelasnya.

Disamping karena faktor air kurang bagus akibat banjir, juga karena aktivitas masyarakat didesa tersebut kurang terkontrol. seperti kegiatan merendam getah karet disungai padahal getak itu berbahaya.

Selain di karenakan keracunan, kematian dalam jumlah besar juga bisa di akbibatkan oleh penyakit, serta pertumbuhan ikan patin yang tidak sesuai, ikan patin yang sudah waktunya untuk di panen, tetapi ternyata bobotnya belum sesuai atau kerdil, hal ini bisa terjadi karena kesalahan teknis pada saat melakukan penebaran bibit, serta tingkat kepadatan ikan yang tidak sesuai dengan luas kolam.

waktu yang baik untuk menebar bibit ikan adalah sore atau pagi hari ketika matahari tidak terlalu panas, selain karena kesalahan pada saat penebaran dan tingkat kepadatan, pertumbuhan ikan patin yang tidak sesuai juga bisa di akibatkan karena pemilihan bibit yang asal-asalan dan kurang bagus.

Berikut tips untuk mencegah kematian ikan patin dalam jumlah besar, tips pemeliharaan ikan agar pertumbuhan ikan patin bisa lebih maksimal.

1. Penyortiran
Penyortiran di perlukan agar pertumbuhan dan asupan pakan pada ikan patin bisa merata, keterlambatan dalam melakukan penyortiran juga dapat berujung kematian pada ikan patin. Tidak di lakukanya penyortiran pada bibit ikan dapat mengakibatkan pertumbuhan ikan patin atau tidak merata, dengan kata lain ada yang besar ada juga yang kecil. Pertumbuhan tidak seimbang ikan yang lebih besar cenderung  mendominasi makanan, sedangkan ikan yang lebih kecil takut dan yang besar merajai akibatnya yang besar cepat besar dan yang kecil tetap kecil dan lambat besar, bahkan jika tidak bertahan ia tetap stress dan akhirnya mati.

2. Penggunaan Probiotik
Penggunaan Probiotik dalam sistim budidaya ikan patin juga sangat dianjurkan, apalagi jika budidaya ikan patin menggunakan kolam terpal atau tembok, probiotik memiliki fungsi untuk menguraikan ammonia, sisa makan, dan kotoran ikan patin yang mengendap di dasar kolam, dengan demikian sisa pakan dan kotoran di dasar kolam tidak berubah menjadi rajun yang mencemari air serta menumbulkan bakteri penyebab penyakit. Oleh karena itu dengan kita memberikan probiotik baik pada campuran pakan atau kolam sangat dianjurkan bagi pembudidaya ikan. Untuk Mencari probitik sekarang sudah banyak dijual di toko perikanan,  sudah banyak yang jual.

3. Alat penangkap terlalu kasar.
Penggunaan Alat tangkap yang terlalu kasar akan mengakibatkan ikan luka dan terinfeksi, sehingga bisa mengakibatkan kematian. Untuk itu apabila kita menggunakan alat tangkap seperti serok sebaiknya kita pilih yang berbahan lembut dan halus agar tidak melukai Ikan saat proses penangkapan atau penyortiran.

4. Vaksinasi.
Vaksinasi dilakukan untuk meningkatkan kekebalan dan daya tahan tubuh terhadap penyakit pada Ikan. Dengan melakukan vaknsinasi secara rutin 1 minggu sekali, berarti anda telah melakukan pencegahan tumbuhnya bakteri jahat di dalam kolam.

5.kebersihan lingkungan kolam
Kebersihan lingkungan kolam juga harus di perhatikan, apalagi pada saat ikan patin masih berukuran kecil, dengan memperhatikan kebersihan lingkungan kolam di harapkan tidak ada hama yang tinggal di lingkungan sekitar kolam, seperti ular, biawak dan lain sebagainya.

Cara Budidaya Ikan Gurame Di Kolam Tembok

20.39 Add Comment
Cara Budiaya Ikan Gurame Di Kolam Tembok

https://lautlele.blogspot.com/2017/07/cara-budidaya-ikan-gurame-di-kolam-tembok.html

Kenapa memilih kolam tembok untuk budiday ikan gurame ?, ada banyak faktor sebenarnya, tetapi yang sering menjadi alasan kenapa memilih kolam tembok adalah karena kolam tembok bisa di gunakan dalam jangka waktu pajang, kolam tembok juga bisa di katakan permanen.

Persiapan kolam tembok
Untuk yang  pertama, anda harus lakukan sebagai persiapan pemeliharaan ikan gurame di dalam kolam tembok adalah pembersihan kolam tembok itu sendiri, pembersihan di lakukan di dalam dan di sekitar lingkungan kolam, bentuk kolam tembok yang baik untuk budidaya ikan gurame adalah petak yang di lengkapi kubangan di tengah untuk memudahkan proses panen, ketinggian kolam minimal 150 cm di baian pinggir, dan 180 cm di bagian tengah, untuk memastikan kebersihan kolam dari bakteri yang dapat menghambat atau menimbulkan penyakit bagi ikan gurame, anda bisa menggunakan desinfektan berupa KMN 04 sebanyak 30 liter untuk tiap kolam, campur dengan air dan semprotkan ke kolam tembok, diamkan kurang lebih hingga 5 hari, setelah kolam bersih, masukan air setinggi 120cm ke dalam kolam diamkan hingga 1 minggu setelah itu benih siap di tanam.


Pemilihan benih ikan
Agar budidaya ikan gurame yang anda lakukan bisa mendapatkan hasil yang maksimal, perlu di perhatikan kualitas benih, benih merupakan faktor utama kesuksesan budidaya ikan gurame. Benih yang bagus haruslah memiliki gerak yang aktif, standar benih sebar untuk budidaya ikan gurame yaitu memiliki bobot standar 8 sampai 15 gram per ekornya, untuk ukuran padat tebarnya yaitu sekitar 15 sampai 20 ekor per meter persegi, anda tinggal kalikan dengan volume kolam tembok yang anda punya. Lakukan penebaran benih di waktu pagi atau sore hari, hal itu bertujuan untuk menghindari suhu yang terlalu tinggi di dalam kolam saat proses penebaran, masukan air kolam kedalam air bawaan benih, biarkan air tercampur hingga kurang lebih 15 menit, agar benih ikan gurame bisa menyesuaikan dengan air yang baru, setelah itu benih ikan gurame di masukan ke dalam kolam secara perlahan.

Pemberian pakan ikan
Pemberian pakan untuk budidaya ikan gurame di kolam tembok maupun budidaya ikan gurame di kolam terpal sebenarnya sama saja, hanya media kolamnya saja yang berbeda. Ikan gurame adalah jenis hewan herbivora atau pemakan tumbuhan, anda bisa menggunakan 2 jenis pakan, yaitu pakan alternatif dan pelet komersil, pakan alternatif bisa berupa limbah sayuran dan tumbuh-tumbuhan yang di cacah, pemberian pakan di lakukan pada pagi dan sore hari, perlu di oerhatikan, ikan gurame mengkonsumsi makanan dengan jumlah 5 sampai 7 % dari bobot tubuhnya, jadi di sarankan untuk menimbang bobot ikan setiap 2 minggu sekali agar bisa menyesuaikan pakanya.

Perawatan dan pemeliharaan
Cara budidaya ikan gurame di kolam tembok harus memperhatikan kebersihan kolam dan lingkungan kolam untuk mencegah adanya hama seperti ular yang dapat memangsa ikan gurame saat masih berukuran kecil. Dalam cara budidaya ikan gurame di kolam tembok tidak perlu mengganti air, karena medianya kolam tembok, anda hanya perlu memperhatikan suhu air dalam kolam saja, untuk menjaga suhu agar tetap stabil, anda bisa memberi tumbuhan eceng gondok.

Proses panen
Waktu panen berfariatif, menyesuaikan permintaan pasar, kebanyakan permintaan akan ikan gurame di kisaran bobot 200 hingga 300 gram per ekor. Setelah bibot ikan gurame mencapai angka tersebut proses panen bisa di lakukan, caranya tinggal menguras kolam dengan mesin sedot, dan ikan gurame akan terkumpul dalam kubangan di tengah kolam.

Cara Budidaya Ikan Gurame Di Kolam Terpal

07.25 Add Comment
Cara Budidaya Ikan Gurame Di Kolam Terpal



Di tengah sulitnya lapangan kerja membuat bisnis menjadi solusi atas kesulitan ekonomi tersebut, bisnis budidaya salah satunya, selain mudah di lakukan, bisnis budidaya ikan gurame juga tergolong minim modal dan berprospek bagus. Ikan gurame adalah jenis ikan omnivora atau pemakan segala, jadi akan lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan pakanya.

Berikut tata cara budidaya ikan gurame kolam terpal

Persiapan kolam terpal
kenapa memilih kolam terpal ?, dengan menggunakan media kolam terpal, kita bisa melaksanakan proses budidaya lele dengan modal yang lebih sedikit di banding kolam beton atau tanah. kita bisa membeli terpal di toko alat pertanian dengan harga bervariatif. Jika Anda tidak ingin menggunakan terpal maka bisa diganti dengan plastik transparan yang ukuran panjang dan lebarnya hampir sama dengan terpal. Selain terpal atau plastik untuk ternak ikan gurame kita juga membutuhkan batu bata merah yang disusun sebagai tembok penopang dengan ketinggian maksimal panjang 4 meter, lebar 2 meter dan ketinggian 1 meter, jika tidak menggunakan batu bata merah, anda juga bisa menggunakan bambu, kayu, besi atau papan yang di bentuk petak dengan ukuran yang sama, setelah penopang selesai di buat, selanjutnya letakkan terpal atau plastik dibagian dinding dalam dan lantai dasar kolam.

Pengisian air kolam
Setelah membuat kolam selesai dilakukan, selanjutnya adalah mengisi kolam dengan air kurang lebih ketinggian air 50-75 cm. Hal itu bertujuan agar  ikan tidak mudah melompat atau ketika hujan tidak akan meluap,  setelah kolam terisi air, selanjutnya diamkan air kurang lebih hingga 1 minggu, hal itu bertujuan agar air di tumbuhi renik seperti kondisi air di habitat asli ikan gurame, setelah itu kolam ditebari benih ikan gurame, benih ikan yang baik kurang lebih berumury 2 bulan, benih dengan umur segitu sudah mampu bertahan di cuaca dan suhu kolam terpal.
Ukuran kolam 2x4 dengan tinggi 1 meter dapat menampung ikan gurame sebanyak  200 ekor, jika ingin memperbanyak jumlah ikan dalam satu kolam saya sarankan untuk memperbesar kolam dan menyesuaikan dengan takaran di atas, hal ini bertujuan supaya pertumbuhan ikan gurame bisa maksimal karena tidak terlalu padat, populasi ikan jika terlalu padat akan berdampak pada asupan pakan yang tidak merata. Untuk mengurangi efek panas matahari Anda bisa menambahkan enceng gondok sehingga suhu air tidak terlalu terlalu tinggi.

Pemberian pakan
Pemberian pakan di lakukan 2 x dalam sehari yaitu di pagi dan sore hari, pakan yang di gunakan bisa berupa pelet dan pakan alternatif seperti limbah roti dan limbah sayur, penggunaan pakan alternatif di sarankan pada saat umur ikan gurame sudah menginjak 4 bulan, umur ikan yang masih terlalu muda belum bisa mencerna makanan selain pelet, dan meskipun menggunakan pakan alternatif, pelet tetap harus di gunakan, jadi pemberian pakan di selang-seling, bisa pagi menggunakan pakan pelet dan sore menggunakan pakan alternatif atau sebaliknya.

Perawatan
Lakukan sanitasi setiap 2 minggu sekali untuk membunuh bibit penyakit didalam kolam terpal, bila di perlukan ganti air setiap 2 minggu sekali sebanyak 50%, dan beri oksigen tambahan, karena ikan gurame menyukai air yang bersih serta oksigen yang cukup, berbeda dengan ikan lele yang mampu hidup meski di dalam air yang keruh dan oksigen yang terbatas.

Masa panen
Proses panen di sesuaikan dengan permintaan pasar, setelah bobot mencapai batas yang di butuhkan pasar, panen bisa di lakukan. Agar ikan gurame cepat besar, pemberian pakan harus di lakukan dengan teratur dan dalam jumlah yang sesuai, perlu di perhatikan juga tingkat kandungan gizi pakan alternatif jiga menggunakanya.

Proses ini jika diterapkan dengan baik, maka budidaya dan ternak gurame menggunakan metode kolam terpal bisa menghasilkan panen yang baik. Bahkan perhitungan keuntungan yang didapatkan bisa lebih besar dibanding metode lainnya. Dalam hitungan kurang lebih 4 bulan, ikan budidaya  gurame kolamterpal bisa dipanen dan siap disetorkan ke tengkulak atau distributor ikan air tawar untuk disalurkan ke berbagai kota. Demikian sedikit ulasan singkat cara ternak ikan gurame di kolam terpal, semoga bisa menambah inspirasi Anda.