Cara Budidaya Ikan Patin Di Kolam Tembok-Pengetahuan tentang cara budidaya ikan patin yang baik di kolam tembok di butuhkan untuk membekali diri sebelum mulai terjun ke usaha budidaya ikan patin, cara budidaya ikan patin di kolam tembok yang akan kami uraikan di bawah ini tidak lah terlalu sulit untuk di praktikan, dengan artikel ini di harapkan masyarakat indonesia bisa lebih berani untuk memulai usaha di banding harus tetap bekerja sebagai kariawan. Usaha budidaya ikan patin sangatlah menjanjikan, mengingat ikan patin adalah produk konsumsi yang selalu habis, jadi permintaan pasar akan ikan patin juga tidak pernah berkurang setiap harinya, malah cenderung meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk di indonesia.
Berikut adalah tahapan cara budidaya ikan patin di kolam tembok :
Persiapan kolam tembok, cara budidaya ikan patin
Anda bisa membuat kolam tembok mengguakan bahan matrial semen dan batu bata, buat setinggi 1,3 meter dengan panjang dan lebar di sesuaikan dengan lokasi, tidak ada ukuran pasti untuk membuat kolam tembok, lengkapi kolam dengan pipa pembuangan untuk memudahkan saat proses panen. Bagi anda yang telah memiliki kolam tembok, langkah selanjutnya adalah membersihkan kolam dari kotaran dan bakteri yang ada, setelah itu keringkan terlebih dahulu. Setelah itu masukan air setinggi 50 cm, Tebarkan kalium permaganat secukupnya ke dalam kolam dengan merata, Kalium permanganat tersedia sebagai serbuk maupun larutan berwarna violet. Kalium permanganat (KMnO4) merupakan alkali kaustik yang akan terdisosiasi dalam air membentuk ion permanganat (MnO4-) dan juga mangan oksida (MnO2) bersamaan dengan terbentuknya molekul oksigen elemental. Oleh karena itu, efek utama bahan ini adalah sebagai oksidajamur.Bahan ini diketahui efektif mencegah flukes, tricodina, ulcer, dan infeksi jamur. Setelah itu diamkan kolam hingga 3 sampai 5 hari.
Penebaran benih, cara budidaya ikan patin
Yang perlu di perhatikan pada saat penebaran benih ikan patin adalah tingkat padat tebarnya, sesuaikan jumlah ikan dengan volume kolam menggunakan asumsi berikut ini, ( per 1 m kubik, di isi dengan benih sebanyak 25 sampai 30 ekor ikan patin ). Tebarkan benih ikan patin di pagi atau sore hari agar suhu tidak terlalu panas, terlrbih dahulu campur air kolam ke dalam plastik wadah benih ikan patin secara perlahan, diamkan hingga 10 menit. Hal itu bertujuan agar benih ikan patin bisa beradaptasi dengan air yang baru, cara ini efektif untuk menghindari benih ikan patin stres saat di pindahkan ke kolam, setelah itu buka plastik dan condongkan ujung plastik ke kolam, biarkan benih lepas dengan sendirinya.
Pemberian pakan, cara budidaya ikan patin
Untuk pemberian pakan ikan patin pada saat awal tebar, gunakan pellet terlebih dahulu, anda bisa menggunakan Pakan alternatif sebagai campuran setelah ikan berumur 2 bulan. Pakan di berikan 2x dalam sehari, di waktu pagi dan sore hari, berikan pakan sebanyak 3-5% dari bobotnya, asumsi perhitunganya adalah, ambil bobot rata-rata dari 10 ikan sebagai sampel, kalikan dengan jumlah keseluran ikan, lalu kalikan 3,4, atau 5%, timbang ikan sebagai sempel setiap 2 minggu sekali untuk menyesuaikan kebutuhan pakan. Tebarkan pakan ke 3 sisi kolam, ujung kanan, tengah, dan kiri, tebarkan secara berurutan, bisa kanan dulu, tunggu hingga habis, lalu pindah ke tengah, begitu seterusnya, hal ini bertujuan agar ikan patin selalu bergerak aktif, pergerakan tersebut bisa memaksimalkan pertumbuhan ikan patin.
Pencegahan penyakit, cara budidaya ikan patin
2 minggu pertama anda bisa menambah jumlah air sebanyak 20 cm, serta tambahkan probiotik, probiotik berfungsi sebagai dzat pengurai sisa makan dan kotoran, mengingat sisa makanan dan kotoran ikan patin yang mengendap di dasar kolam dapat berubah menjadi racun atau tempat tumbuhnya bakteri yang bisa menimbulkan penyakit pada ikan patin. Tambahkan air hingga ketinggian air mencapai 1 meter. Selalu kontrol kualitas air, jika air mengeluarkan bau yang tidak sedap, dan warnanya berubah menjadi hitam, segera lakukan penggantian air sebanyak 50 %.
Proses panen, cara budidaya ikan patin
Dalam waktu 3 sampai 5 bulan ikan patin sudah dapat di panen, pemanenan umumnya di lakukan dalam 2 tahap, tahap pertama adalah panen seleksi, proses panen yang di lakukan menggunakan jaring, ikan patin yang bobotnya sudah masuk dalam katogori siap jual di masukan dalam piber atau bak, kemudian ikan patin yang belum siap jual de satukan ke dalam satu kolam untuk di besarkan kembali sampai bobotnya masuk dalam kategiri siap jual.